• Breaking News

    Minggu, 05 Mei 2019

    Bawaslu Menuntut Jakarta Menurunkan 2 Papan Rekor Kemenangan

    Bawaslu Menuntut Jakarta Menurunkan 2 Papan Rekor Kemenangan


    Ketua Dewan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta, Muhammad Jufri mengatakan bahwa pemasangan spanduk atau baliho yang menyatakan kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden merupakan pelanggaran terhadap etika dan akal sehat. Alasannya, penghitungan suara masih berlangsung dan Komisi Pemilihan Umum belum mengumumkan pemenangnya.

    “Jadi seharusnya tidak ada ucapan selamat dikirim ke salah satu dari dua kandidat. KPU memiliki peraturan yang jelas bahwa pemenang akan diumumkan pada 22 Mei 2019, ”kata Jufri.

    Jufri menjelaskan bahwa Bawaslu mengeluarkan surat edaran pada 30 April 2019, di mana meminta semua peserta untuk menahan diri dari menyatakan sebagai juara.

    Surat itu menetapkan beberapa poin; peserta pemilu dilarang untuk mengadakan deklarasi kemenangan, mengadakan acara perayaan, dan menampilkan alat peraga yang berisi kemenangan sebelum pengumuman resmi yang didasarkan pada hukum yang berlaku.

    Menurut Jufri, pesan ucapan selamat diizinkan untuk dikirim secara pribadi, bukan di tempat umum. Misalnya, mengirimkan kata-kata melalui buket ke rumah calon, "atau mungkin melalui Whatsapp messenger," tambahnya.

    Lebih lanjut Jufri menuntut pemerintah provinsi Jakarta untuk menegakkan peraturannya mengenai angsuran spanduk. Jika penempatan melanggar aturan kota, administrasi bisa menurunkan spanduk atau baliho melalui Badan Ketertiban Umum (Satpol PP).

    Dia juga mengimbau semua pihak agar tidak mengklaim sebagai pemenang. Menurutnya, spanduk atau baliho berisi deklarasi kemenangan bisa menjadi provokator yang berpotensi menimbulkan kekacauan publik antara pendukung dua kandidat presiden.

    Selain itu, ia terus mengatakan, penentuan pemenang tidak akan berakhir bahkan setelah KPU mengumumkan keputusannya pada 22 Mei 2019.

    “Kami tidak akan tahu apakah Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk melakukan pemilihan ulang atau tidak. Kami khawatir klaim pemenang akan menarik pemilih jika ada, ”kata Jufri.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Pengetahuan

    Gaya Hidup

    Pendidikan