Agum Gumelar Membanting Kivlan Zen karena Menghina SBY
Penasihat presiden senior, Agum Gumelar, mengatakan penghinaan Kivlan Zen terhadap ketua Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono telah melanggar etika prajurit itu.
“Namun Anda mungkin ingin melihatnya, Pak SBY terpilih sebagai presiden dua kali. Seharusnya dia tidak dihina seperti itu. Saya pribadi melihat bahwa etika prajurit itu tidak memungkinkan, terutama terhadap sesama anggota militer. SBY adalah seorang jenderal militer dan presiden, ”kata Agum di Istana Kepresidenan di Jakarta pada hari Jumat, 10 Mei.
Sebagai tanda persahabatan militer, mantan jenderal bintang empat Angkatan Darat itu meminta maaf atas pernyataan kasar yang dibuat oleh Kivlan Zen, mantan kepala staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
"Saya benar-benar berharap mereka yang menghadapi situasi di luar harapan mereka untuk tidak mengecewakan frustrasi Anda secara tidak etis," Agum Gumelar mengingatkan.
Dalam sebuah protes yang diprakarsainya pada hari Kamis, Kivlan bertindak sejauh untuk memanggil SBY sebagai pensiunan jenderal pensiunan yang tidak ingin ada jenderal lain yang membidik presiden.
“[SBY] tidak ingin pensiunan jenderal lainnya menjadi presiden. Dia adalah pria yang licik, "kata Kivlan Zen, yang kehadirannya dalam protes tersebut telah memicu pengikutnya untuk melantunkan diskualifikasi tiket Jokowi-Ma'ruf Amin dari pemilihan presiden 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar