PEMERINTAH SUDAH TIDAK SUDI MENERIMA PERTANYAAN TENTANG RIZIEQ SYIHAB

PEMERINTAH SUDAH TIDAK SUDI MENERIMA PERTANYAAN TENTANG RIZIEQ SYIHAB

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab sampai detik ini masih berada di Arab Saudi, seperti yang sudah publik ketahui bahwa Rizieq yang tersandung beberapa kasus hukum di Indonesia memilih untuk menetap di Arab Saudi, ketimbang pulang ke tanah air untuk menyelesaikan proses hukum yang menjeratnya.

Rizieq menolak kembali karena menurutnya kasus yang menimpa dirinya sudah ditunggangi oleh tujuan politik. Bahkan Rizieq sudah membuat permintaan untuk melakukan rekonsiliasi dengan Pemerintahan Jokowi-JK, permintaan tersebut disampaikan oleh seorang ahli hukum Yusril ihza Mahendra yang ditunjuk sebagai moderator antara pihak Rizieq dengan Pemerintahan.

Namun sayangnya permintaan tersebut justru tidak ditanggapi pihak Istana, Pemerintahan sama sekali sudah tidak ingin menerima pertanyaan atau rencana apapun untuk permasalahan hukum yang menyangkut Rizieq Syihab. Penolakan pihak Istana disampaikan langsung oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Bahkan sebelumnya Wiranto selaku Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, juga sudah memberikan pernyataan bahwa usulan untuk melakukan rekonsiliasi bukan langkah yang benar, karena rekonsiliasi bisa dilakukan oleh badan atau lembaga yang memiliki kedudukan sama dengan pemerintahan, bukan dilakukan oleh warga negara dengan warga negara.

Wiranto juga menegaskan bahwa seluruh proses hukum yang membelit terhadap Rizieq Syihab akan terus berjalan. Di sisi lain Yusril meminta oleh Rizieq untuk menjadi perwakilan dari GNPF dan menilai bahwa apa yang disampaikan oleh Wiranto bukan jawaban resmi dari pihak Istana. Bahkan Yusril sudah siap menjadi jembatan untuk membuat Rizieq dan Pemerintah berdamai kembali.

Yusril juga mengaku telah melakukan pertemuan beberapa pihak dari pemerintahan untuk melakukan komunikasi untuk membicarakan tentang usulan rekonsiliasi dari Rizieq.