• Breaking News

    Rabu, 10 Juli 2019

    Seorang Politikus Di Malaysia Dituduh Memperkosa PRT

    Seorang Politikus Di Malaysia Dituduh Memperkosa PRT

    Seorang Politikus Di Malaysia Dituduh Memperkosa PRT

    Pada saat ini wilayah Perak ada seorang anggota dewan daerah di wilayah Perak, Malaysia tengah diselidiki pihak berwajib atas dugaan pemerkosaan PRT WNI, anggota dewan ini diduga memperkosa seorang pembantu rumah tangga (PRT) yang berasal dari Indonesia, seperti yang dilaporkan media lokal Malaysia, pada hari Selasa, identitas politikus itu tidak disebut lebih lanjut.

    Pihak wartawan lokal menyebut bahwa politikus itu merupakan seorang anggota Dewan Eksekutif Perak (Exco) dari Partai Tindakan Demokratik (DAP), DAP sendiri diketahui tergabung dalam koalisi pemerintahan Pakatan Harapan, yang kini berkuasa dan dipimpin Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad, pada saat ini Divisi Investigasi Seksual wanita dan Anak atau D11 pada Bukit Aman, yang merupakan markas utama Kepolisian Diraja Malaysia, telah membenarkan bahwa tindak pemerkosaan telah dilaporkan atas seorang anggota dewan.

    Iya, sebuah laporan telah diajukan untuk kasus ini, sebut Asisten Direktur Utama D11, Asisten Komisaris Choo Lilly, dalam pernyataan kepada wartawan lokal Malaysia, yang diyakini bahwa laporan itu diajukan oleh korban pada hari Senin waktu setempat, pada wartawan lokal malaysia melaporkan bahwa korban mengajukan laporan ke Kantor Polisi Jelapang. Di dalam pernyataan terpisah, Ketua DAP wilayah Perak, Nga Kor Ming, menyebut tuduhan pemerkosaan ini sangat serius. Nga menegaskan bahwa pihak DAP akan memberikan kesempatan kepada otoritas terkait untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh. Nga Kor Ming mengatakan Partai sedang memandang persoalan ini dengan keprihatinan serius, ucap Nga yang juga menjabat Wakil Sekjen DAP.

    Karena laporan polisi telah diajukan, partai berpandangan bahwa tidak ada satupun pihak yang ada di atas hukum dan dengan demikian, kami akan menyerahkannya kepada pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan menyeluruh, imbuhnya. Pada tindakan yang tepat akan diambil tergantung pada hasil penyelidikan, tegas Nga.

    Untuk sementara itu, dari surat kabar yang ada di Malaysia yang berbahasa China, melaporkan bahwa ada salah satu anggota dewan itu bersedia memberi pernyataan, sang anggota dewan mengklaim dirinya tidak bersalah dalam kasus ini, dalam laporan senada disampaikan oleh media lokal China lainnya yang ada di Malaysia, bahkan disebutkan bahwa anggota dewan ini akan bekerja sama penuh dengan penyelidikan kepolisian.

    Media-media lokal Malaysia lainnya, Malaysia kini, menyebut bahwa salah satu anggota dewan ini merupakan ayah dari empat anak yang sudah dua periode menjadi anggota dewan dan baru satu periode menjadi anggota Exco Perak. Pedana Menteri Besar Perak bernama Datuk Seri Ahmad Faizal Azumu mengatakan pemerintah negara bagian menanggapi secara serius atas kasus yang dugaan pemerkosaan yang dilakukan seorang anggota dewan daerahnya, dirinya berharap semua pihak memberikan ruang kepada polisi untuk menginvestigasi laporan tersebut secara profesional dan transparan.

    Dari pernyataannya seperti yang dilansir dari wartawan lokal, pada hari Selasa, Pemerintah Perak akan mengambil tindakan terkait dugaan anggota dewan daerah yang diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia setelah selesai penyelidikan polisi, sebelumnya, Divisi Investigasi Seksual, Wanita dan Anak (D11) pada Bukit Aman, yang merupakan markas utama Kepolisian Diraja Malaysia, telah membenarkan bahwa tindak pemerkosaan telah dilaporkan atas seorang anggota dewan.

    Pada laporan itu diajukan oleh korban pada hari Senin waktu setempat. Dari Malaysia melaporkan bahwa korban mengajukan laporan ke Kantor Polisi Jelapang. Didalam pernyataan terpisah, oleh Ketua DAP wilayah Perak, Nga Kor Ming, menyebut tuduhan pemerkosaan ini sangat serius, Nga menegaskan bahwa pihak DAP akan memberikan kesempatan kepada otoritas terkait untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh.

    Pada saat upacara pengambilan sumpah untuk salah satu anggota dewan eksekutif Perak yang dijadwalkan berlangsung di Istana Iskandariah di Kuala Kangsar pada hari Kamis telah ditunda, dikantor Perak Sultan mengeluarkan pemberitahuan singkat tentang masalah ini kepada semua kelompok pers melalui Departemen Informasi negara pada hari Selasa.

    Pada saat upacara tersebut tertunda, tidak disebutkan secara jelas alasan penundaan tetapi mencatat bahwa tanggal baru untuk upacara akan ditentukan kemudian, Pemberitahuan itu dikeluarkan tak lama setelah tersiar kabar bahwa seorang anggota exco ini sedang dilakukan selidikan oleh polisi karena dugaan kekerasan seksual terhadap pembantu rumah tangga Indonesia.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Pengetahuan

    Gaya Hidup

    Pendidikan