Car Free Day Dianggap Efektif dalam Mengurangi Polusi Udara

Car Free Day Dianggap Efektif dalam Mengurangi Polusi Udara

Direktur Jenderal Pencemaran dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Karliansyah, menilai peraturan yang menurunkan jumlah operasi kendaraan bermotor, seperti Car Free Day, telah berhasil meningkatkan kualitas udara di Jakarta.

“Itulah faktanya, kualitas udara pada hari Sabtu dan Minggu membaik, sehingga dapat disimpulkan bahwa kendaraan bermotor sangat berkontribusi terhadap polusi udara,” kata Karliansyah di kantor KLHK, Jakarta, Jumat, 5 Juli.

Selain kebijakan Car Free Day, Karliansyah berharap kebijakan even-even ini dapat membantu mengatasi masalah kota juga.

Dia menegaskan transportasi massal dan fasilitas pendukungnya harus dikembangkan dalam upaya untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi. Mengacu pada laporan Komite Penghapusan Bahan Bakar Bertimbal pada tahun 2016, ia menambahkan, kendaraan bermotor berkontribusi hingga 45 persen terhadap polusi udara, sementara industri menyumbang 11 persen.

Pemerintah telah berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan mendorong penerapan standar emisi Euro 4, biodiesel B20, uji emisi kendaraan, pelatihan eco-driving, dan kampanye gaya hidup sehat.

Selain itu, pemerintah pusat juga mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan layanan transportasi umum yang ramah lingkungan, mengembangkan taman kota dan hutan, menyediakan jalur pejalan kaki, dan memantau standar kualitas emisi industri.

Kementerian mencatat bahwa kualitas udara ibukota masih dalam kategori baik, berdasarkan standar kualitas udara ambien nasional pada 65 mikrogram per nanometer kubik. Jika dibandingkan dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia pada 25 mikrogram per nanometer kubik, kualitas udara Jakarta dikategorikan sedang.