Walikota Bogor Bima Arya Temukan Alamat Titipan Perserta PPDB
Sebagai Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto malakukan sidak mendatangi tiga alamat calon siswa SMA PPDB. Pada sidak itu dilakukan karena ada dugaan kesengajaan manipulasi alamat peserta agar lolos dan diterima di SMA favorit di Kota Bogor, Jawa barat.
Pada sidak yang dilakukan Bima Arya, pada hari Jum'at malam. Kepada ketiga alamat yang didatangi Bima berjarak sekitar 1 kilometer dari SMA Negeri 1 Kota Bogor yakni di Gang Selot, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Wali Kota Bogor bapak Bima Arya menyebut tindakannya ini merupakan respons atas aduan masyarakat yang menyebut adanya dugaan manipulasi domisili calon siswa agar lolos dan diterima di SMA 1 Negeri Kota Bogor melalui sitem zonasi. Untuk sekadar yang diketahui, SMA Negeri 1 Kota Bogor merupakan salah satu sekolah favorit di Kota Bogor, Jawa Barat.
Dari ini bapak Bima Arya mendapatkan aduan dari warga, mungkin sejak seminggu yang lalu. Makanya hari ini kita cek langsung ke lokasi, saya kumpulkan datanya, ada 3 alamat yang diindikasikan menjadi alamat titipan, tadi indikasinya sangat kuat kalau anak-anak itu tidak tinggal disitu, papar Wali Kota Bogor Bima Arya yang ditemui di Balai Kota Bogor, pada hari Jum'at sekitar pukul 21.30 WIB. Pada tadi itu yang terbongkar dugaan manipulasi alamat itu ada 3 nama, tambah Bima.
Pantauan di lokasi, Bima Arya yang didampingi oleh Kadisdik Kota Bogor, Kadisdukcapil Kota Bogor, Camat Bogor Tengah dan Lurah Paledang, mendatangi satu per satu alamat calon siswa SMA Negeri 1 Kota Bogor yang diduga dimanipulasi. Alamat ketiga calon siswa tersebut berada di Gang Selot, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Pada sidak di Gang Selot, kepada setiap penghuni rumah, Bima Arya menanyakan langsung kebenaran data calon siswa. Tidak hanya menanyakan penghuni rumah, Bima Arya juga memastikan data dan alamat calon siswa kepada Ketua RT setempat. Seorang pemilik rumah sempat berusaha berkelit dan meyakinkan Bima Arya bahwa anak calon siswa SMA benar-benar berdomisili di tempat tersebut. Pada akhirnya, Pemilik rumah dan Ketua RT itu diakui bahwa anak calon siswa tersebut hanya menumpang alamat kepada salah satu warga. Untuk sementara alamat asli orang tua calon siswa berada di daerah lain.
Dari hasil temuannya adalah anak itu tidak tinggal di situ, keduanya adalah tidak ada di kartu keluarga yang asli, yang awal, hanya keterangan domisili, terang Bima. Politikus PAN itu menyebut harus ada sikap tegas terkait tindakan manipulasi domisili yang dilakukan orangtua atau oknum lainnya hanya agar anaknya masuk sekoah favorit.
Kata Bima Arya ini adalah tindakan kecurangan, kalau menurut saya kita harus tegas, ini sudah maladministrasi, adalah soal norma, masa anak-anak diajarkan cara begitu manipulasi data, kalau saya ingin ada cara yang tegas, katanya.
Bapak Wali Kota Bima Arya meminta calon peserta yang memanipulasi data alamat didiskualifikasi dari data sekolah. Wali Kota Bima Arya meminta calon siswa ini harus digugurkan, nanti kita lihat secara administratif, minimal didiskualifikasi. Saat ini kita akan rekomendasikan ke Pemprov Jabar untuk didiskualifikasi, tambah Bima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar