• Breaking News

    Sabtu, 01 Juni 2019

    Telah Terjadi Aksi Brutal Kepala Sekolah Tendang Murid Hingga Patah

    Telah Terjadi Aksi Brutal Kepala Sekolah Tendang Murid Hingga Patah

    Telah Terjadi Aksi Brutal Kepala Sekolah Tendang Murid Hingga Patah

    Sebuah video yang sedang viral dengan siswa SD di Balongsari I, Surabaya yang diduga usai menendang kepala sekolahnya viral di media sosial. Didalam video berdurasi 2 menit 54 detik itu tampak sang siswa kesal saat pihak sekolah hendak memanggil orang tuanya. Pada saat itu si siswa sedang duduk dan sejumlah guru bertanya kepadanya. Sang siswa menolak keinginan sekolah yang hendak memanggil orang tuanya. Tak atasi dewe. Ojok diceluk, pak artinya biar saya atasi tanggung jawab sendiri, jangan dipanggil, kata siswa tersebut.

    Kengototan siswa tersebut dibales dengan kata terserah oleh para guru yang sepertinya sudah lelah mengurusi siswa tersebut. Wis sak karepmu, sak karepmu artinya sudah terserah kamu, terserah kamu, kata salah satu guru. Kalau orang tuamu nanti bertanya kenapa nggak direken diurus, ya karena kamu direken diurus nggak bisa, lanjut guru tersebut. Si siswa sepertinya takut bila orang tuanya dipanggil. Isuk-isuk wis di...bapakku aku pak, digepuki artinya pagi-pagi saya sudah di...bapak saya, dipukuli, sahut si siswa.

    Dari pantauan wartawan kemudian melakukan konfirmasi terkait kebenaran video tersebut di sekolah yang bersangkutan. Namun sekolah sudah tutup karena tak ada kegiatan belajar mengajar. Sekolah hari ini hanya menyelenggarakan kegiatan USBN. Salah seorang pedagang yang biasa mangkal di depan sekolah membenarkan kejadian penendangan siswa kepada kepala sekolah. Menurutnya kejadian itu terjadi pada 18 April lalu. Pas waktu itu ada Hari Kartini, anak-anak kan disuruh pakai pakaian ala Kartini-Kartono tapi anak itu malah pakai pakaian lain, terus ditegur, kata pedagang yang tak mau disebut namanya itu kepada wartawan, pada hari Senin.

    Ada seorang pedagang yang melihat kejadian itu juga membenarkan bahwa tangan kepala sekolah SDN sempat patah usai ditendang sang siswa. Meski begitu, pedagang itu enggan memberi tahu siapa nama kepala sekolah dan siswa tersebut. Ia hanya mengakui jika siswa dalam video viral tersebut terkenal nakal di sekolahnya. Iya, tangan kepala sekolahnya patah usai ditendang. Memang anak itu nakal kok, tambahnya. Selang beberapa menit kemudian, dari dalam terlihat seorang satpam berjalan ke pos gerbang. Namun saat ditanya mengenai kejadian tersebut, ia terkesan menutupi dan mengaku tidak tahu menahu. Saya nggak tahu. Besok saja datang lagi tanya ke orangnya sendiri, pungkas satpam sekolah.

    Dari pihak SDN I Balongsari memberikan klarifikasi terkait video viral seorang siswa yang diduga usai menendang kepala sekolah. Menurut pihak sekolah, video itu tidak ada hubungannya dengan kejadian penendangan yang dikabarkan. Didalam video tersebut sama sekali tidak terkait dengan kejadian penendangan kepala sekolah. Video itu adalah kejadian lain. Siswa dalam video tersebut bukanlah siswa yang menendang kepala sekolah.

    Dari salah seorang guru kelas SDN I Balongsari Munari membenarkan bahwa dirinya ada dalam video viral tersebut. Kala itu ia sedang berbicara dengan siswa kelas 6 berinisial RA. Namun waktu itu ia memanggil RA karena diketahui membawa rokok di sekolah. Bukan karena RA menendang kepala sekolah hingga tangannya patah. Memang betul, itu berawal dari ada permasalahan dari anak-anak. Ya ketika itu anak-anak ada yang membawa rokok ke sekolah. Kita tahu akhirnya kita memberikan pendampingan. Lalu kita panggil ke sini, kata Munari saat berbincang-buncang dengan wartawan, pada hari Selasa.

    Munari menuturkan, kejadian dalam video itu terjadi pada 29 Maret lalu. Yang melakukan perekaman adalah Kepala Sekolah Gunawati Suwito (58). Menurut Munari, rekaman tersebut dibuat sebagai bukti yang akan ditunjukkan kepada orang tuanya bahwa RA telah bertingkah berani dan tidak sopan dengan para guru. Nah saat itu ada Bu Gun di sini. Ketika saya berkomunikasi dengan RA. Sama Bu Gun untuk bukti fisik itu divideo. Tujuannya untuk bukti ke orang tuanya. Bukan niat di-share kemana-mana. Disimpan di sekolah untuk bukti kalau orang tua ndak percaya. Kalau anaknya berani sama gurunya ya tinggal nunjukkan buktinya, tambahnya.

    Menurut Munari, video itu pada akhirnya tidak sempat ditunjukkan kepada orang tua RA. Namun malah tersebar di media sosial dan dikaitkan dengan penendangan kepala sekolah. Didalam video itu sampai saat ini belum ditunjukkan ke orang tuanya. Karena itu privasi sekolah bukan untuk ditunjukkan ke publik. Lah viralnya itu istilahnya Bu Gun saling berbagi di sesama guru agar tidak terjadi seperti ini. Tapi kemudian tersebar, lanjutnya. Ini yang saya luruskan yang viral itu mengatakan karena peristiwa kecelakaan itu bersamaan dengan dishare video itu. Akhirnya oleh orang awam dikaitkan bahwa yang nendang itu si RA yang di video. Padahal tidak seperti itu. Memang orang kan kadang dipelintir dihubung-hubungkan. Sebetulnya nggak benar, Pungkasnya.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Pengetahuan

    Gaya Hidup

    Pendidikan