Dari Hasil kejahatan Mereka Beli 2 Mobil Operasional
Kejahatan dengan pembobol ruko antar lintas Provinsi ini ditangkap pada komplotan bandit yang spesialis pembobol toko asal Magelang, Jawa Tengah, yang berhasil dibongkar Polres Situbondo terbilang cukup kawakan. Komplotan ini mendapatkan hasil yang lumayan merugikan korbannya dari hasil aksi kejahatannya, kelompok ini berhasil membeli dua unit mobil jenis Toyota Innova.
Berikutnya, dua unit mobil itu dijadikan sebagai kendaraan operasional para anggota komplotan melancarkan kejahatan di berbagai daerah. Pelaku membeli kendaraan roda emapt ini salah satu dari dua mobil operasional pelaku itu sudah berhasil diamankan Unit Resmob Polres Situbondo. Mobil yang di beeli dari hasil kejahatan yakni, jenis Toyota Innova nopol B 1414 SYS warna silver. Mobil itu diamankan saat dikendarai salah satu pelaku, Paryadi (36), di sebuah jalan di Magelang.
Para pelaku mengendarai mobil keluaran tahun 2014 inilah, kawanan pelaku dua kali melancarkan aksi pembobolan toko di Situbondo. Mobil itu konon dibeli dari seseorang dengan harga sekitar Rp 250 jutaan. Pelaku membeliannya dilakukan menggunakan sistem kredit dengan uang muka Rp 60 jutaan.
Pada komplotan ini belinya mobil bekas dengan menggunakan sistem kredit, dan dicicil melalui pihak finance. Dari situ kita nanti akan cek mereka pakai finance apa, tandas Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Masykur kepada wartawan, pada hari Sabtu.
Yang ironisnya, uang cicilan yang digunakan melunasi dua mobil Toyota Innova itu juga selalu dari hasil kejahatan komplotan ini. Jadi para dua mobil operasional itu menjadi milik bersama 9 anggota komplotan ini. Pelaku memiliki mobil Toyota Innova silver yang sudah diamankan, masih ada mobil Innova warna hitam yang kini masih dibawa oleh anggota komplotan berstatus DPO.
Pada saat ditangkap tiga pelaku itu tidak mau buka nopol mobil Innova hitam itu. Untuk sekarang mobil tersebut dibawa oleh tim atau kelompok yang masih DPO, tandas Kasatreskrim. Para ketiga pelaku sendiri mengakui jika dua unit mobil Toyota Innova itu dibelinya dari hasil kejahatan. Pembayaran mobil diambilkan dari hasil melakukan pembobolan toko di sejumlah daerah. Termasuk untuk membayar cicilannya.
Para pelaku melakukan pembelian mobil ini secara di cicil dan membeli patungan dari hasil kerja begituan atau pembobolan. Mobil tersebut digunakan saat kerja, termasuk yang ke Situbondo bawa mobil ini. Pada kendaraan mobil yang satunya dibawa kelompok yang di sana, kata salah satu pelaku.
Hasil kejahatan ini selain untuk membayar cicilan pembelian mobil, sisa hasil kejahatan selalu dibagikan kepada anggota komplotan. Para pelaku Ketiga yang diamankan mengaku, pembagian dari hasil kejahatan itu sudah habis untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Ya untuk makan, untuk keluarga juga. Pelaku mengaku kerja beginian sejak sekitar tahun 2014 atau 2016 lalu. Pastinya saya lupa, sambung pelaku.
Aparat kepolisian Situbondo meringkus tiga anggota komplotan spesialis pembobolan toko lintas provinsi. Kelompok bandit itu seluruhnya berasal dari Magelang, Jawa Tengah. Antara lain Paryadi (36), berhasil ditangkap di sebuah jalan di Magelang, serts Sutiyanto (43), dan Santoso (37), keduanya dibekuk di rumahnya masing-masing.
Ketiga pelaku ini terlibat pembobolan dua toko besar di Situbondo, yakni toko Duta pada akhir Februari silam, serta toko Sabahat Jaya pada bulan April lalu. Saat menangkap tiga pelaku ini, kini polisi juga memburu 7 orang DPO komplotan ini. Para pelaku DPO itu terdiri dari 6 pelaku lain dan satu orang penadah barang curian. Nama dan identitas mereka sudah dikantongi.
Pada aksi kawanan bandit spesialis pembobol toko asal Magelang, Jawa Tengah, benar-benar merajalela. Komplotan ini tak hanya di daerah di Pulau Jawa saja. Pada aksi komplotan ini juga merambah hingga Palangkaraya - Kalimantan Tengah; dan Manado - Sulawesi Utara. Dari pengakuan tiga pelaku yang diringkus, sedikitnya sudah ada 13 TKP pembobolan yang mereka lakukan bersama komplotannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar