• Breaking News

    Kamis, 30 Mei 2019

    Akan Ada Rekonstruksi Pembunuhan Sadis Yang Akan Digelar Di Tiga Kota

    Akan Ada Rekonstruksi Pembunuhan Sadis Yang Akan Digelar Di Tiga Kota

    Akan Ada Rekonstruksi Pembunuhan Sadis Yang Akan Digelar Di Tiga Kota

    Pada hari ini dari tim gabungan dari Polda Jatim, Polresta Kediri dan Polresta Blitar menggelar rekonstruksi pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper, pada hari Rabu. Polisi akan mendatangi Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Bltar. Saat ini polisi akan mendatangi lokasi pembunuhan Budi Hartanto (28) di Kediri, tepatnya di lokasi warung kopi atau tempat jualan nasi goreng salah satu pelaku, Aris Sugianto. Aris dikenal sebagai penjual nasi goreng Malaysia. Pria berusia 34 tahun ini warga Dusun Mangunan Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar.

    Bernama Aris masih dua pekan menyewa sebuah bangunan di wilayah Sambi, Kediri. Bangunan itu lalu dibuat untuk berjualan nasi goreng dan warung kopi. Saat korban dan pelaku berkenalan hampir satu tahun atau tepatnya lebaran 2018. Kepada petugas, Aris mengaku mengenal Budi lewat salah satu aplikasi chatting. Aplikasi tersebut merupakan media yang menghubungkan para gay atau pria penyuka sesama jenis. Dari obrolan di aplikasi kian mengakrabkan keduanya. Mereka bertemu dan merajut hubungan asmara. Hubungan tersebut atas dasar suka sama suka. Aris mengaku sangat sayang dengan Budi dan mau menuruti apa yang diminta korban. Seperti usai berhubungan badan, Aris kerap memberi korban uang.

    Saat ini Wakapolda Jatim Brigjen Toni Harmanto beberapa waktu lalu mengatakan Aris dan korban mayat dalam koper sudah empat kali bercinta. Sayangnya, hubungan badan yang terakhir ditutup dengan aksi sadis. Aris yang dibantu Azis membunuh dan memutilasi Budi. Tersangka ada korban sudah berhubungan sesama jenis sebanyak 3 kali dan ini kali keempat. Dan kebetulan untuk yang keempat kali ini karena prosesnya ini juga bukan suka sama suka, tetapi juga karena proses pembayaran dengan imbalan sejumlah uang, imbuh wakapolda.

    Saat kala itu terjadi pertengkaran antara Aris dan Budi. Aris yang kerap memberikan uang Rp 100 ribu usai berhubungan badan, saat itu mengaku tidak sedang punya uang. Sementara Budi mempertanyakan uang yang telah dijanjikan pelaku. Antara Budi dan Aris sempat terjadi cekcok. Aris berusaha meminjam uang kepada Azis Prakoso (23) warga Kediri yang juga teman Aris. Saat itu Azis berada di dalam warung sedang minum kopi, mengaku juga tak memiliki uang. Antara Azis dan Budi ini tidak saling mengenal. Melihat Azis tak punya uang, Aris marah-marah. Azis yang mengingatkan pun tak digubris.

    Dari singkat cerita, Budi yang berada di dalam warung pun keluar. Budi mendatangi mereka dan ikut berselisih dengan Aris dan Azis. Budi juga sempat menampar Azis dan dibalas saling menampar. Lalu, Budi akhirnya mengambil parang yang terletak di warung kopi. Parang tersebut diarahkan ke Azis namun berhasil dihindari. Setelah itu, parang tersebut direbut oleh Azis.

    Karena emosi, parang itu pun disabetkan berkali-kali ke Budi dan mengenai leher hingga akhirnya korban meninggal dunia. Setelah korban meninggal, barulah korban dimasukkan ke dalam koper. Sebelumnya, kedua pelaku sempat membersihkan darah dan melepas baju korban mayat dalam koper. Dan saat dimasukkan ke koper, ternyata kepala Budi tak cukup. Akhirnya diputuskan keduanya untuk memutilasi korban. Koper tersebut dibuang di bawah jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar. Sedangkan kepalanya dibuang di aliran sungai tersebut.

    Keesokan harinya, pada hari Rabu mayat dalam koper ditemukan pencari rumput sekitar pukul 07.00 WIB. Selang 9 hari kemudian, dua pemutilasi ditangkap. Dari Tim gabungan Polda Jatim, Polresta Kediri dan Polresta Blitar mendatangi sanggar tari milik korban mayat dalam koper, Budi Hartanto (28). Pada lokasi sanggar di Perum GOR Joyoboyo Kota Kediri ini menjadi lokasi pertama rekonstruksi dua pemutilasi mayat dalam koper. Rencananya, rekonstruksi digelar di enam titik.

    Pada lokasi disanggar yang sudah ditempati lebih 2 tahun itu, tim gabungan melakukan satu adegan yakni saat korban yang juga honorer SD Banjar Melati 2 Kediri, menerima telepon dari pelaku bernama Aris Sugianto (34). Pada saat itu korban yang diperankan oleh anggota jatanras Polda Jatim menerima telepon, yang disaksikan oleh 2 rekan korban di sanggar tari, Yosy dan Jerry. Saya keluar dulu cari makan, kata korban yang ditirukan anggota jatanras Polda Jatim kepada dua rekannya.

    Selama kurang lebih 15 menit, rekonstruksi di sanggar tersebut dilakukan. Petugas gabungan langsung berpindah tempat ke lokasi warung kopi dan tempat pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper, yang berjarak 10 Km. Tim gabungan masuk ke mobil dan menuju Desa Sambi Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. Warga pun tampak berjubel di sekitar lokasi sanggar. Mereka hanya memantau dari jarak 10 meter dari lokasi sanggar.

    Dilokasi penjualan nasi goreng dan warung kopi, tempat eksekusi Budi Hartanto (28), korban mayat dalam koper ramai dikunjungi warga sejak pagi. Meski diberi garis police line, namun warga tampak antusias berdatangan. Sebuah warung kopi yang dikontrak oleh Aris Sugianto (34) itu berada di pinggir Jalan Surya, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

    Budi (36), salah seorang warga Keamatan Kandat, Kabupaten Kediri, yang kebetulan melintas berangkat kerja sempat berhenti dan melihat lokasi warung, karena penasaran banyak wartawan di lokasi. Saya penasaran mas, apa benar akan ada rekontruksi hari ini, saya penasaran seperti apa pelaku mutilasi ini, ucap Budi saat melihat kerumunan warga, pada hari Rabu.

    Bahkan paman korban, Nasukha juga tampak di lokasi jelang rekonstruksi. Alhamdulillah mas sudah terungkap, tapi saya masih penasaran seperti apa awal para pelaku membunuh keponakan saya ini, tambahnya. Dari pantauan wartawan, tampak sejumlah anggota kepolisian dari Polsek Ringinrejo dan Polres Kediri berjaga di lokasi mutilasi mayat dalam koper. Dalam rencananya rekontruksi akan digelar di 6 titik. Direskrimum Polda Jatim Kombes Gupuh Setiyono mengaku rekonstruksi ini digelar untuk kepentingan penyelidikan. Ya, rekonstruksi ini dilakukan guna kepentingan dan kelengkapan penyelidikan, tambah Gupuh.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Pengetahuan

    Gaya Hidup

    Pendidikan