Kementerian Luar Negeri Malaysia Menyebut Nasib Warganya Yang Jadi Korban
Kementerian Luar Negeri Malaysia khawatir dengan 22 Warga Malaysia yang menjadi korban akibat longsor di air terjun Tiu Kelep, Lombok Utara, NTB. Dari seluruh korban, 1 orang dipastikan meninggal dunia akibat bencana longsor. Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Malaysia yang berada di Jakarta, mengatakan, pihaknya telah menerima laporan atas warganya sedang berkunjung ke air terjun Tiu Kelep, Lombok Utara, NTB. Kemlu Malaysia mengaku ada 6 warganya yang belum diketahui nasibnya karena longsoran tersebut.
Dilansir dari wartawan dilokasi kejadian, pada hari Minggu, pernyataan pers Kemenlu Malaysia menyebutkan ke 6 orang warga negara Malaysia dilaporkan berada di Air Terjun Tiu Kelep saat gempa bumi melanda wilayah tersebut. Kementerian Luar Negeri menyampaikan rasa sedih dan simpati terhadap korban dan keluarga mereka menyusul bencana gempa bumi ini dan menyarankan supaya semua warganegara Malaysia yang terdampak untuk menghubungi Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta pada nomor telepon (+6221) 522 4947.
Sementara Menteri Perekonomian Mohamed Azmin Ali mengatakan pihaknya menerima informasi gempa bumi berkekuatan 5.8 skala Richter yang melanda Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Minggu tengah hari. Saya juga diinformasikan bahwa terdapat sekelompok rakyat Malaysia yang berada di sana ketika gempa melanda. Turut berduka cita karena laporan awal menginformasikan bahwa terdapat seorang rakyat Malaysia yang turut menjadi korban sementara beberapa yang lain masih hilang akibat bencana tersebut, katanya.
Gempa bumi tersebut melanda kawasan Lombok Timur sekitar pukul 14.00 WIT, sebanyak 2 kali. Data sementara ada 3 orang tewas akibat gempa yang membuat kawasan air terjun Tiu Kelep longsor. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya kepada detikcom, mengatakan, dari 36 wisatawan yang terdiri dari 22 wisatawan dari Malaysia dan 14 wisatawan lokal telah berhasil dievakuasi. Adapun korban tewas akibat longsor ini ialah 3 orang, dengan identitas:
1. Tai Sieu Kim, usia 56 tahun, asal Malaysia
2. Tomi, berusia 14 tahun, warga Desa Senaru
3. Belum diketahui identitasnya
Ada tiga wisatawan warga negara Malaysia yang menjadi korban tewas longsor di air terjun Tiu Kelep, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Satu jenazah di antaranya belum bisa dievakuasi karena petugas pencarian dan pertolongan menemui kendala dan medan yang susah dilewati kendaraan berat. Adapun korban meninggal bernama Tomy (14) warga Ds. Senaru dan Tai Sieu Kim (56) wisatawan Malaysia, sedangkan Lim Sai Wah juga wisatawan Malaysia belum dapat dievakuasi, kata Kabid Humas Polda NTB AKBP Purnama dalam keterangan persnya, pada hari Senin.
Rencananya, tim gabungan bakal melanjutkan evakuasi jenazah Lim Sai Wah. Petugas juga akan mencari keberadaan korban-korban lain di lokasi. Sedangkan wisatawan lain yang berhasil dievakuasi kini telah berada di tempat yang aman. Korban selamat yang berhasil dievakuasi Kebanyakan adalah wisatawan asing diantaranya Pang Kim Foo (56), Tancing (62), Wong Siu Win (56), Teoh Zehmg Yei (20), Phua Poh Guax (57), Koks Shao (60), Lim Sai Bang ( 56 ), Phang Ten Fan (56), Lim Ching Kau (62), Phu Phoh Goot, Sheu Peak Can, How Geoklan (56), Che Lee Iye, Pi Saiba.
Gubernur dan Kapolda NTB ikut serta dalam proses evakuasi tersebut. Situasi dapat dikendalikan. Pemerintah, TNI, Polri dan instansi terkait lainnya beserta masyarakat bahu membahu menangani bencana alam ini, kata polisi. Longsor tersebut dipicu gempa yang terjadi pada hari Minggu kemarin, pukul 14.07 WITA. Gempa itu bermagnitudo 5,4. Air terjun di Dusun Batukoq, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara ikut berguncang.
Gempa juga mengguncang Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur. Tak ada korban meninggal dunia, hanya 30 orang mengalami luka-luka. Total kerusakan rumah dan masjid pada delapan desa ada 3.840 unit, terdiri dari 869 unit rusak berat, 950 unit rusak sedang, dan 2.021 unit rusak ringan. Upaya lain yang sedang dilakukan yakni melakukan pengecekan daerah terdampak, membantu evakuasi korban bersama-sama masyarakat, serta mengirimkan pakaian, bahan makanan, dan minuman. Masyarakat diimbau agar tidak khawatir akan terjadinya tsunami dan bencana susulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar