• Breaking News

    Selasa, 20 November 2018

    Sofyan Sopir Taksi Online Ke-4 Yang Dibunuh DiSumatera Selatan, Tinggal Tulang

    Sofyan Sopir Taksi Online Ke-4 Yang Dibunuh DiSumatera Selatan, Tinggal Tulang 

    https://rantaiqqinfo.blogspot.com/2018/11/sofyan-sopir-taksi-online-ke-4-yang.html


    Pembunuhan sopir taksi online bernama Sofyan ditangkap Polisi menangkap satu pelaku pembunuhan sopir taksi GrabCar, Sofyan, di Palembang, Sumatera Selatan. Sofyan diketahui menjadi korban tewas keempat dalam 2 tahun terakhir. Iya benar, Mas Sofyan korban keempat yang meninggal dunia. Ini khusus untuk sopir taksi online di Kota Palembang ya, terang Ketua Asosiasi Driver Oline (ADO) Palembang Ahmad Harvin saat dimintai konfirmasi, pada hari Kamis (15/11/2018).

    Selain korban tewas, kata Harvin, dirinya mengaku telah menerima 10 laporan dari kasus serupa. Namun 4 di antaranya menyebabkan korban tewas dan satu korban disekap serta dibuang dalam kondisi selamat. Laporan masuk ke kami ada 10 dan ada empat meninggal. Termasuk itu Erdward Limba, Try Widyantoro, Aji Saputra, serta yang terakhir ini Mas Sofyan. Kalau Mas Hendi alhamdulillah selamat, sambung Harvin.

    Berikut ini lima korban perampokan sopir taksi online di Palembang yang sudah dirangkum detikcom berdasarkan data ADO Palembang, pada hari Kamis (15/11):

    1. Edward Limba

    Korban bernama Edward Limba (35) menerima order dari Palembang. Dia dikabarkan hilang dan mayatnya ditemukan di daerah Balai Penelitian Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan, pada hari Senin (21/8/2017). Saat ditemukan warga, kondisi korban sangat mengenaskan. Pada leher korban terdapat bekas jeratan menggunakan sling dan penuh luka di sekujur tubuh.

    Mayat korban langsung dibawa polisi ke RS Bhayangkara Palembang. Saat itu tak ada satu pun identitas di tubuh korban alias Mister X. Keluarga yang kehilangan pun langsung melapor ke Polda Sumatera Selatan dan dicocokkan dengan penemuan mayat tak beridentitas tersebut. Hasilnya, korban adalah Edward Limba, yang dikabarkan hilang.

    Setelah identitas korban terungkap, polisi langsung memburu para pelaku. Pelaku dapat ditangkap pada hari Senin (28/10/2017) di Palembang. Keempat pelaku yang ditangkap adalah Ari Sutrisno, Aldo Saputra, Herwan alias Ucok, dan seorang penadah mobil, Putra Simamora.

    Atas perbuatan tersebut, ketiga pelaku divonis seumur hidup oleh hakim di PN Sekayu, Musi Banyuasin. Sedangkan si penadah divonis 2,5 tahun penjara.

    2. Try Widyantoro

    Seorang wanita didampingi ketiga anak dan keluarganya mendatangi Mapolda Sumatera Selatan pada Februari. Wanita bernama Rohana ini datang ke Polda dengan rasa cemas atas suaminya yang tidak ada kabar. Rohana menyebut suaminya, Try Widyantoro, tidak pulang setelah mendapat order penumpang pada 15 Februari lalu. Sudah semalaman suaminya tidak pulang dan tidak seperti biasa.

    Lebih dari sebulan pencarian, polisi pun akhirnya menemukan titik terang. Satu pelaku, Poniman (20), ditangkap pada 29 Maret lalu. Saat ditangkap, pembunuh sadis itu melawan. Dia kena ditembak mati oleh polisi. Setelah Poniman, polisi pun menangkap Bayu di tempat persembunyiannya sehari setelah Poniman ditembak mati. Bayu juga ditembak pada kakinya karena berusaha melawan.

    Dari keterangan Bayu, polisi menemukan lokasi mayat korban dibuang, yakni di daerah perairan Lalan di Musi Banyuasin. Saat ditemukan, korban sudah tinggal tulang belulang, pada hari Jumat (30/3/2018). Kasus semakin heboh saat salah satu pelakunya, Tyas Dryantama, menyerah dan diantarkan orang tuanya. Kabar terakhir, pria 20 tahun itu diketahui sebagai mahasiswa universitas terkemuka di Bumi Sriwijaya.

    Poniman ditembak mati, Bayu ditembak di kaki, dan Tyas menyerah. Polisi kembali melanjutkan pencarian dan memburu si eksekutor pembunuhan, Hengki. Hengki akhirnya ditangkap di Brebes dan tewas ditembak karena melawan.

    Terakhir, Bayu dan Tyas divonis 20 tahun penjara oleh hakim PN Palembang. Tak terima, Tyas pun mengajukan banding dan saat ini sedang ditangani Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan.

    3. Aji Saputra

    Belum hilang ingatan masyarakat atas kasus yang menimpa Try Widyantoro. Kasus serupa kembali terjadi. Kali ini korban adalah Aji Saputra (25). Dia ditemukan tewas dengan luka tusuk di dada dan mayatnya dibuang di daerah Musi Banyuasin. Mirisnya, korban tewas sehari sebelum Idul Fitri.

    Saat itu korban mendapatkan order dari JM Sukarami tujuan Sukabangun, Palembang, pada 13 Juni 2018. Tidak berpikir panjang, korban berangkat dan mengantarkan para pelaku. Korban tewas setelah leher dijerat dan dadanya ditusuk dengan obeng puluhan kali di perjalanan. Selanjutnya mayat korban dibuang di aliran sungai di Musi Banyuasin dan ditemukan seorang pemancing.

    Dalam kurun 2x24 jam, polisi menangkap tiga pelaku. Seorang pelaku, Bambang, ditembak mati saat sedang merayakan Idul Fitri menggunakan mobil korban. Sementara itu, pelaku lain, WL (16) dan Yogi, ditangkap tak lama setelah Bambang ditembak mati. Terakhir, WL divonis 10 tahun dan Yogi 20 tahun bui oleh hakim di PN Palembang.

    4. Sofyan

    Belum selesai hakim membacakan vonis terhadap Yogi, seorang sopir taksi online dikabarkan hilang lagi. Korban diketahui bernama Sofyan (43). Sofyan hilang setelah mendapat order penumpang pada 29 Oktober lalu. Dalam perjalanan, korban sudah curiga. Bahkan dia meminta dipantau oleh teman-teman seprofesi.

    Setelah sampai di lokasi pengantaran, HP korban tidak aktif lagi. Bahkan istri korban, Fitri, melaporkan suaminya tak pulang semalaman. Dari laporan tersebut, polisi mencari tahu keberadaan korban. Beberapa saksi dan teman-teman korban diperiksa. Termasuk pemilik akun yang memesan GrabCar.

    Polisi mulai menemukan titik terang atas kasus sopir GrabCar yang hilang secara misterius itu. Polisi menangkap RD (42), salah satu warga Musi Rawas Utara, yang ikut menjadi pelakunya. Dia ditangkap tim Subdit Jatanras, yang dipimpin langsung oleh Kasubdit, AKBP Yoga Baskara Jaya. Sayangnya, saat itu pelaku tak tahu di mana ketiga temannya berada.

    Setelah dilakukan pencarian, ditemukan lokasi mayat korban dibuang. Tapi saat itu korban sudah jadi tulang belulang di semak belukar kebun sawit di Muratara, Sumatera Selatan. Kepada pihak keluarga, Kapolda Sumsel memastikan akan memburu tiga pelaku lain hidup atau mati. Peringatan keras ini disampaikan karena perbuatan pelaku sangat sadis.

    Post Comments

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar