• Breaking News

    Rabu, 21 November 2018

    Pihak Berkarya `Menjual 'Orde Baru untuk Prabowo

    Pihak Berkarya `Menjual 'Orde Baru untuk Prabowo


    Strategi Partai Berkarya (Kerja) yang "menjual" kepemimpinan Orde Baru Soeharto dalam kampanye menjelang Pemilu 2019 dianggap tidak laku.

    Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mencontohkan, pada Pemilu 2014 Partai Golkar juga menggunakan narasi yang sama. Bahkan, foto Soeharto dengan kata-kata "Lebih baik di era saya" beredar di mana-mana.

    Dengan "menjual" narasi Orde Baru, kata Jayadi, Golkar tidak menang. “Singkatnya, masalah pesanan baru sulit untuk dijual,” kata Djayadi Hanan ketika dihubungi Tempo pada hari Rabu, 21 November.

    Pesta yang dibuat oleh putra bungsu Soeharto, Hutomo Mandala Putra, mengatakan akan "menjual" romantisme Orde Baru untuk memenangkan Pemilu 2019.

    Bergabungnya Titiek Soeharto dan keluarga Cendana lainnya dengan partai ini semakin memperkuat narasi pesanan baru di Partai Berkarya.

    Titiek mengatakan, Indonesia akan seperti di era Orde Baru jika Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memenangkan Pemilihan Presiden 2019.

    "Itu cukup. Sudah saatnya Indonesia kembali, seperti ketika era kepemimpinan Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, memenangkan penghargaan internasional dan dikenal dunia, ”kata Titiek.

    Menurut Djayadi, tidak ada yang bisa dijual oleh Partai Berkarya dari Soeharto dan Orde Baru. "Apa yang ingin mereka jual?" Katanya.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Pengetahuan

    Gaya Hidup

    Pendidikan