INILAH POSTINGAN ASMA DEWI SEHINGGA MEMBUAT POLISI MENYEBUT SEBAGAI UJARAN KEBENCIAN
Pihak Kuasa hukum Asma Dewi, yakni Djuju Purwantoro merasa heran atas kasus yang telah menimpa klienya itu. Djuju menilai bahwa, pihak kepolisian hanya mencari-cari kesalahan dari Asma Dewi saja. Sebab, dalam postingan klienya yang terduga ujaran kebencian itu terjadi pada tahun 2016 lalu.
"Kurang lebih ada sebanyak tiga postingan, dan rata-rata itu tahun 2016 lalu, itu sudah lama sekali,"Ungkap dia, Kamis 14 September 2017 kemarin.
Terkait hal ini, Djuju menjelaskan bahwa, dalam postingan pertama yakni tentang maraknya kasus virus campak."Yang pertama, pernah dengan vaksin virus campak rubela dari China. Dirinya katakan ya, itulah kalau vaksin atau virus dari China, hanya China itu saja yang dipersoalkan. China siapa?, orang golongan kelompok? ya negara China dan bukan dari negara lain,"Kata dia.
Ditambahkan oleh Djuju yang kedua bahwa, dalam postingan Asma Dewi muncul ketika Mentan Pertanian Amran Sulaiman menyebutkan akan mahalnya daging dipasaran."Pernahnya dengar Mentan mengatakan harga daging mahal kalau merasa mahal makan jeroan saja pernah dengan? yang dinyatakan bukan Bu Asmi, akan tetepi Mentan, jadi kok masyarakat makan jeroan kenapa enggak menterinya makan jeroan saja,"Ucap dia.
"Kemudian yang ketiga, ada tulisan Sansekerta, dan postinganya negara Singapura diajarkan Sansekerta. Lalu kenapa di Indonesia diajarkan bahasa Cina, Cina lagi,"Kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar