• Breaking News

    Jumat, 07 Juni 2019

    Sekuriti Hotel Yang Diduga Bunuh Wanita Dalam Mobil Di Sawah Besar

    Sekuriti Hotel Yang Diduga Bunuh Wanita Dalam Mobil Di Sawah Besar

    Sekuriti Hotel Yang Diduga Bunuh Wanita Dalam Mobil Di Sawah Besar

    Siapa pelaku pembunuhan Indrawati di hotel Sawah Besar, Jakarta Pusat masih menyisakan misteri setelah pelakunya, Dian Eka tewas bakar diri. Apa motif pembunuhan Indrawati, belum terang benderang. Namun polisi punya dugaan. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung menduga pelaku membunuh korban karena motif ekonomi. Hal ini berdasarkan temuan fakta-fakta di lapangan.

    Mungkin dia punya masalah keuangan, karena dompet Indrawati sudah terbuka dan uang nggak ada, kata AKBP Tahan Marpaung saat dihubungi wartawan, pada hari Jumat. Tahan mengatakan, dompet korban ditemukan di dekat lokasi di mana Dian tewas bakar diri. Untuk sementara jasad Dian ditemukan di dalam mobil Suzuki Ertiga di parkir basement B3, satu lantai di atas lokasi temuan mayat Dian.

    Kejadian ini berlangsung di hari yang sama, pada hari Kamis. Indrawati ditemukan tewas pada pukul 17.36 WIB, sedangkan Dian ditemukan sekitar pukul 23.30 WIB sebelumnya ditulis pukul 22.30 WIB pada berita lainnya. Saat ini Polisi juga meminta keterangan istri Dian untuk mendalami soal motif pembunuhan. Namun, istri Dian juga tidak mengetahui ada permasalahan apa dengan korban.

    Istrinya nggak tahu juga, tetapi dia menduga mungkin ada persoalan ekonomi, ucapnya. Sementara polisi memastikan Indrawati dan Dian tidak saling kenal. Indrawati sendiri ke situ untuk memarkirkan mobilnya. Kalau si korban yang bernama  Indrawati ini dia member parkir di situ. Kita sudah cek apa ada komunikasi mereka ini, tapi nggak ada, mereka nggak saling kenal, tandasnya.

    Saat polisi mendapatkan fakta-fakta terkait pembunuhan Indrawati di hotel di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Dari fakta-fakta dan petunjuk yang didapat, polisi menyimpulkan bahwa pembunuh Indrawati adalah sekuriti hotel setempat bernama Dian Eka. Adanya fakta-fakta yang kita peroleh dari hasil olah TKP, keterangan saksi dan barang bukti di TKP yang kemudian mengarahkan bahwa pelaku adalah saudara Dian Eka, sekuriti hotel itu, kata Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian kepada wartawan, pada hari Jumat.

    Mayat Indrawati ditemukan pada hari Kamis sekitar pukul 17.35 WIB. Pada saat pihak polisi melakukan olah TKP, Dian sempat diinterogasi dan terlihat gugup. Waktu olah TKP itu ada anggota bilang handphone korban masih hidup di sekitar sini, nah mungkin dia panik lalu setelah itu dia menghilang, kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung.

    Dalam hal ini dikuatkan dengan keterangan saksi Adam, sekuriti hotel tersebut. Salah satu saksi bernama Adam mengaku sempat bertemu dengan Dian di sekitar TKP beberapa saat setelah korban ditemukan tewas. Saat itu saksi melihat pelaku ini ada di sekitar TKP ditemukannya korban dengan kondisi pucat dan berkeringat, imbuhnya.

    Kesaksian seorang office boy, Iskandar juga menguatkan dugaan polisi. Iskandar sempat melihat Dian mencuci tangannya di toilet. Sekuriti lainnya bernama Galih sempat melihat Dian keluar dari hotel sekitar pukul 18.28 WIB. Saa melihat Dian rupanya, Dian pergi ke minimarket untuk membeli cairan pembersih lantai dan dikuatkan dengan adanya rekaman CCTV di minimarket.

    Pada pukul 18.36 WIB, sebagai saksi karyawan minimarket menyebutkan bahwa pelaku membeli 2 botol porstex. Diminimarket ada sebuah rekaman CCTV dan struk pembelian porstex itu, sambungnya. Dalam hal ini cocok dengan temuan polisi di mobil Suzuki Ertiga pada TKP pembunuhan Indrawati yang mencium bau tajam cairan kimia yang dipastikan berasal dari pembersih lantai.

    Saat olah TKP, polisi menemukan dompet milik korban dalam keadaan terbuka di dekat lokasi di mana Dian bakar diri. Pada tubuh Dian ditemukan kunci motor, kemudian kita cek-cek ketemu motornya dan di dalam bagasinya ada seutas tali dan kanebo bernoda darah, lanjutnya. Pada saat ditemuan itu menguatkan polisi bahwa Dian adalah pembunuh Indrawati. Dengan dugaan polisi ini diperkuat dengan adanya keterangan dari istri Dian yang menyebutkan bahwa di hari terakhir itu sang suami sempat mengakui pembunuhan melalui WhatsApp.

    Karena mereka itu Dian dan istri mau pergi nonton jam 07.00 malam, tetapi kemudian dia WA ke istrinya bilang nggak jadi dan kemudian kirim pesan lagi daripada kamu malu punya suami pembunuh lebih baik aku mati saja, jaga ibu, jaga anak kita, makamin aku deket makam papa, tandasnya.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Pengetahuan

    Gaya Hidup

    Pendidikan