Minibus Terobos Palang Pintu Perlintasan Kereta Api Dan Tertabrak KA Jayabaya
Salah satu korban dalam kecelakaan mobil dengan kereta api di Indramayu, ternyata sedang hamil enam bulan. Dia dan janin dalam kandugannya meninggal. Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara, Indramayu. Dari data yang didapatkan oleh Kapolres Indramayu AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki, korban perempuan yang sedang hamil bernama Turi Mulyani (52), warga Desa Temiyangsari, Kroya, Indramayu. Karena sang ibu dan janin yang ada dalam perut Turi dihitung sebagai korban yang meninggal karena ketabrak kereta api.
Pada kecelakaan itu mengakibatkan pengemudi dan penumpang berjumlah 8 orang meninggal dunia, ucap Yoris, dalam keterangannya, pada hari Sabtu. sebelum kecelakaan itu di liris oleh wartawan, VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edy Kuswoyo menjelaskan peristiwa ini terjadi di Km 143+1 antara Stasiun Hargelis dan Cilegeh pada hari Sabtu pukul 15.15 WIB.
Mobil Daihatsu Terios bernopol E-1826-RA terlibat kecelakaan dengan KA 144 Jayabaya relasi Stasiun Pasar Senen-Malang saat melintas di perlintasan kereta. Perlintasan ini diketahui tidak resmi dan tidak memiliki palang pintu. Dari informasi yang kami terima, mobil Daihatsu Terios yang melintas di perlintasan tersebut langsung melintas tanpa tengok kanan dan kiri, bersamaan dengan datangnya KA Jayabaya, relasi Pasar Senen-Malang, ujar Edy dalam keterangannya.
Berikut identitas korban tewas:
1. Nama: H. Tasdan
Umur: ± 47 tahun
Alamat: Desa Ranjeng
2. Nama: Hj Dian Kudprihatini
Umur: ± 30 tahun
Alamat: Desa Ranjeng
3. Nama: Muti Amrilah
Umur: ± 5 Tahun
Alamat: Desa Ranjeng
4. Nama: Turi Mulyati
Umur: ± 50 tahun
Alamat: Desa Temiyangsari
5. Nama: Ajtmadja Akmal
Umur: ± 19 tahun
Alamat: Desa Temiang Sari
6. Nama: Yati
Umur: ± 50 tahun
Alamat: Jakarta
7. Nama: Doin
Umur: ± 19 tahun
Alamat: Jakarta
8. Janin berusia 6 bulan.
Saat ini pihak polisi menceritakan kronologis tabrakan antara mobil dengan kereta api yang tewaskan 8 orang di Indramayu, Jawa Barat. Pada saat ini polisi menyebut sopir mobil tersebut menerobos perlintasan saat palang pintu ditutup warga. Menurut polisi, kejadian itu terjadi di perlintasan Desa Jayamulya blok Cipedang, Desa Jubleg, Kroya. Kata saksi yang menjadi tenaga sukarela penjaga perlintasan berusaha menutup palang pintu karena ada kereta lewat ke arah Cirebon.
Pengemudi saudara Haji Tasdan yang memaksakan diri menerobos palang pintu yang hendak ditutup, sehingga oleh saksi saudara Supriyadi disarankan untuk berhenti namun kendaraan tetap memaksa, ucap Kapolres Indramayu, M Yoris Maulana Yusuf Marzuki, dalam keterangannya kepada wartawan, pada hari Sabtu. Pada saat menerobos pelintasan tiba-tiba, mobil yang dikendarai mogok di tengah perlintasan rel kereta api. Supriyadi membantu mendorong mundur mobil tersebut namun gagal.
Tetapi karena semakin dekat dan tidak memungkinkan untuk tertolong sehingga saksi saudara Wiliam Saputra menarik tubuh saksi Saudara Supriyadi dan kemudian kereta menabrak mobil tersebut hingga terseret sekitar 100 meter, ucap Yoris. Kecelakaan ini mengakibatkan 8 orang meninggal dunia. Jenazah mereka dilarikan ke RS Bhayangkara Indramayu.
Mobil Daihatsu Terios bernopol E-1826-RA terlibat kecelakaan dengan KA 144 Jayabaya relasi Stasiun Pasar Senen-Malang saat melintas di perlintasan kereta. Perlintasan ini diketahui tidak resmi dan tidak memiliki palang pintu. Dari informasi yang kami terima, mobil Daihatsu Terios yang melintas di perlintasan tersebut langsung melintas tanpa tengok kanan dan kiri, bersamaan dengan datangnya KA Jayabaya, relasi Pasar Senen-Malang, ujar Edy dalam keterangannya.
Dari tujuh penumpang minibus tewas akibat tertabrak kereta api di Desa Jayamulya, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Jabar, pada hari Sabtu sore. Kejadian tragis itu terjadi karena pengemudi minibus bernomor polisi E 1826 RA Tasdan (44) nekat menerobos palang pintu perlintasan kereta api. Seorang saksi yang juga sukarelawan penjaga palang pintu perlintasan baru akan menutup palang dan sempat meminta Haji Tasdan untuk menghentikan kendaraannya. Namun Haji Tasdan tidak mengindahkannya .
Sebelum kejadian saksi menyarankan untuk berhenti dahulu, namun kendaraan tetap memaksa sehingga mengakibatkan mesin kendaraan mati mendadak, kata Kapolres Indramayu AKBP M Yoris Maulana Marzuki kepada wartawan, pada hari Sabtu. Kata AKBP Yoris menceritakan saat mesin kendaraan mati, seorang saksi lainnya Supriyadi sempat membantu mendorong mobil agar tak terjadi tabrakan dengan kereta api. Namun saat itu posisi kereta sudah mendekat. Beruntung Supriyadi masih bisa tertolong.
Dari para saksi bernama Supriyadi berusaha mendorong mundur mobil, tetapi kereta semakin dekat dan tidak memungkinkan untuk tertolong, sehingga, saksi lainnya Wiliam Saputra menarik tubuh Supriyadi dan kemudian kereta menabrak mobil, beber Yoris. Akibat kejadian itu, nyawa tujuh penumpang minibus pun tak tertolong. Dari salah satu penumpang bernama Dian (35), istri dari sopir tengah mengandung janin usia enam bulan. Akhirnya kereta menabrak mobil tersebut hingga terseret 100 meter, delapan orang meninggal dunia, salah satunya janin usia enam bulan, kata Yoris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar