• Breaking News

    Kamis, 09 Mei 2019

    MIRIS,SAMPAH PLASTIK DI LAUT INDONESIA MENCAPAI 1,29 JUTA METRIK TON

    MIRIS,SAMPAH PLASTIK DI LAUT INDONESIA MENCAPAI 1,29 JUTA METRIK TON



    Sampah plastik menjadi isu penting banyak negara karena pencemarannya terus meningkat setiap tahunnya. Tak hanya di daratan, sampah plastik juga mulai mencemari laut.

    Data terbaru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sampah plastik yang mencemari lautan Indonesia mencapai 1,29 juta metrik ton (M/T).

    "Kalau satu tahun itu ada 1,29 juta metrik ton pertahunnya. Hal itu besar sekali, sampah itu bisa baru, bisa sampah yang berulang-ulang terkena harus. Karena sampah kumpul di suatu tempat dan akan pindah lagi," kata Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Direktur Jendral Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Muhammad Yusuf, saat ditemui di Denpasar, Bali, Jumat (10-5-2019).

    Yusuf menjelaskan, lebih dari 250 juta km wilayah lautan terdampak akan pencemaran sampah tersebut dan paling banyak sampah yang ada di laut adalah plastik.

    "Dan itu (plastik) terurainya sangat lama. Iya sudah banyak kejadian (Pencemaran). Seperti kejadiannya kemarin Paus (Wakatobi) yang ditemukan mati dan ketika dilakukan nekropsi (pembedahan). Ternyata perutnya berisi sampah sebanyak 5,9 kilogram yang ada dalam perutnya," ujarnya.

    "Penyu juga banyak yang mati, karena dalam perutnya banyak sampah. Karena, penyu itu mengira plastik itu ubur-ubur. Tapi rata-rata, banyak literatur yang menyatakan kematian itu karena sampah plastik," jelas Yusuf.

    Yusuf juga menyampaikan, jika sampah plastik tidak dikelola dengan baik akan masuk ke laut. Kemudian, mengalami proses pelapukan dan menjadi mikro dan nano plastik yang bisa merusak ekosistem pesisir. Sementara, mikro dan nano plastik ini dapat termakan oleh ikan dan plankton yang pada akhirnya dikonsumsi oleh manusia.

    "Saat ini, banyak cara sekarang untuk tidak menggunakan itu (plastik). Bisa juga menggunakan paperback atau berusaha mengurangi penggunaannya," ujarnya.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Pengetahuan

    Gaya Hidup

    Pendidikan