• Breaking News

    Jumat, 20 Juli 2018

    INI ALASAN NASRUM MENGHABISIN NYAWA KEKASIHNYA YANG SEDANG HAMIL MUDAH

    INI ALASAN NASRUM MENGHABISIN NYAWA KEKASIHNYA YANG SEDANG HAMIL MUDAH


    INI ALASAN NASRUM MENGHABISIN NYAWA KEKASIHNYA YANG SEDANG HAMIL MUDAH


    Setelah ditertapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Supartini, wanita yang ditemukan mengapung disungai jasadnya yang ditemukan dibawah Dompak arah Wacopek pekan lalu, Nasrum akhirnya buka suara alasannya nekat menghabisinnyawa kekasihnya tersebut.

    Kepada awak media, dia mengaku meragukan janin yang sedang dikandung sang kekasihnya.

    "Saya tahu dia punya cowok. Apakah benar itu janin saya," kilahnya saat ditanya media di polres Tanjungpinang, Jumat (20/7/2018).

    Dia juga membantah tak bersedia menikahi korban. Sebaliknya  dia mengaku ingin bertanggung jawab.

    "Saya tidak pacaran. Karena dia punya cowok. Saya nggak yakin itu anak saya. Dia juga tak mau saya nikahi," ujarnya.

    Saat ditanya apakah pelaku takut rumah tangganya hancur jika menikah lagi, ia hanya menjawab "Saat ini juga rumah tangga saya sudah hancur," ucapnya.

    Dia tak menampik dua bulan terakhir menjalin kedekatan dengan korban. Bahkan, dia juga telah menggauli korban selama sejumlah kesempatan.

    Pelaku juga beralih tidak ada niatnya menghabisin korban. Dia hanya mengabulkan keinginan korban yang malu menanggung aib tersebut.

    "Dia yang meminta untuk dibunuh. Karena tak kuat menanggung aib," kilahnya.

    Di akhirnya, dia mengaku menyesal dan meminta maaf kepada keluarga korban.

    Nasrun yang dikenal sebagai bos sebuah perusahaan properti di Tanjung Pinang Barat mengucapkan belasungkawa.

    "Rasa manusiawi. Dan permohonan permintaan maaf saya kepada keluarga korban," ucapnya.

    Namun dirinya tak lama bertakziah, kemudian tersangka pamit untuk pulang. "Saya sangat menyesal. Saya minta maaf sedalam-dalamnya untuk keluarga korban," katanya.

    Dirinya mengaku waswas setelah mayatnya Supartini ditemukan warga mengapung di sungai.

    Namun dia membantah kabar yang beredar dirinya hendak melarikan diri saat akan ditangkap oleh Polisi.

    "Saya sudah izin cuti seminggu. Mau pulang ke Makasar karena orangtua saya sakit keras," katanya didampingin Kasat Reskrim Polres Tanjung Pinang, AKP Dwihatmoko Wiraseno.

    Polisi menangkap dirinya dikawasan Batu 16 ke arah Tanjunguban dini hari beberapa hari setelah kejadian. Saat ditangkap, dia bersama seorang temannya.

    Seperti diberitahkan, sesosok mayat ditemukan mengapung di bawah jembatan arah Wacopek Bintan, Minggu (15/7/2018) pagi.

    Kondisi mayat tersebut sangat mengenaskan. Wanita berkulit putih itu masih mengenakan celana Jeans baju kaos putih. Kaki dan tangannya terikat dengan tali. Sebagian tubuhnya berada dalam karung.

    "Dia dikarungin lalu diikat dengan pemberat," ungkap Ijen, warga yang ada dilokasi kejadian tersebut.

    Beberapa anggota Polisi di ruang mayat RSUP Kepri menuturkan wanita itu mengalami luka robek di bagian wajahnya. Pada wajahnyaterdapat bekas sayatan benda tajam.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Pengetahuan

    Gaya Hidup

    Pendidikan