• Breaking News

    Rabu, 28 Juni 2017

    MALAYSIA MEMBANTAH C-130 DI CEGAT OLEH JET INDONESIA

    MALAYSIA MEMBANTAH C-130 DI CEGAT OLEH JET INDONESIA


    Kementerian Pertahanan Malaysia telah membantah tuduhan bahwa pesawat Royal Malaysia Air Force (RMAF) C-130 (MEGA 207) telah dicegat oleh dua jet F-16 milik Angkatan Udara Indonesia.

    Menteri Hishammuddin Hussein mengatakan bahwa insiden tersebut di rute reguler Kepulauan Natuna di Indonesia tiga hari yang lalu merupakan "identifikasi visual semata" pesawat terbang.

    "Perlu dicatat bahwa MEGA 207 tidak dicegat oleh TNI-AU. Sebuah intersepsi menjamin pemadaman C-130 kami yang tidak terjadi. Itu hanya identifikasi visual pesawat kami

    Sebelumnya, dia mengkonfirmasi sebuah insiden di mana pesawat Malaysia dicegat oleh dua jet tempur Indonesia saat melintasi Kepulauan Natuna.

    "Ya, kami telah menerima informasi bahwa penerbangan tersebut dicegat oleh dua jet Indonesia, namun kami tidak memiliki rincian lengkap mengenai insiden tersebut. Kami sedang dalam proses mendapatkan laporan penuh.

    Pesawat C-130 telah meninggalkan pangkalan Angkatan Udara Subang pada pukul 10.10 pagi Sabtu lalu untuk misi pelatihan terjadwal dengan rencana penerbangan yang telah ditentukan sebelumnya menuju pangkalan Angkatan Udara Labuan. Identifikasi visual terjadi pada pukul 12.03 siang. Dekat Kepulauan Natuna di Laut Cina Selatan.

    Namun pada hari Senin, Hishammuddin mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak akan dianggap enteng, dan bahwa RMAF akan terus menggunakan rute tersebut tanpa ada pemesanan.

    "Sejauh menyangkut Malaysia, MEGA 207 melaksanakan misi pelatihan yang dijadwalkan sesuai dengan prosedur operasi standar yang biasa. Saya telah memberikan mandat penuh kepada kepala RMAF, Jen Tan Sri Roslan Saad, untuk mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk menggunakan hak-hak kita dalam rute yang gunakannya.

    Hishammuddin juga mengatakan bahwa sebuah perjanjian yang ditandatangani antara Malaysia dan Indonesia menyatakan bahwa Malaysia memiliki hak untuk melakukan overflight yang terus menerus, cepat dan tidak terhalang melalui wilayah udara di perairan teritorial antara Malaysia timur dan barat.

    Dalam Perjanjian  juga telah jelas menjelaskan bahwa hak pesawat militer untuk melakukan manuver udara, termasuk latihan taktis, melalui wilayah udara, tanpa memberikan tembakan senjata," katanya.

    Hishammuddin mengatakan bahwa dia akan membicarakan masalah ini dengan mitranya dari Indonesia, Ryamizard Ryacudu, pada sebuah pertemuan di Jakarta bulan depan.

    "Meskipun kita memiliki hubungan yang erat, isu seperti ini harus didiskusikan secara terbuka untuk memastikan saling pengertian di semua tingkat di kedua negara,

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Pengetahuan

    Gaya Hidup

    Pendidikan